4 September 2012

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipispun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap
Kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata
Kudengar derap jantungmu
Kita bergitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta.
-Gie


Saya bukan Ker dan juga tidak seperti dia. Saya tidak suka dansa, sehari-hari saya tidak pakai rok mini, saya juga belum pernah naik gunung. Kesamaan saya dengan Ker mungkin terbatas hanya, kami sama-sama suka bersenang-senang, sama-sama suka mencoba hal baru, dan sama-sama menyayangi orang yang tidak bisa kami miliki.

Tapi kamu begitu mirip Gie. Kamu cerdas, kamu berontak, kamu peduli, kamu..ya mirip dia. Bedamya, kamu orang Sunda, Gie peranakan Cina. 

Ingat waktu saya tunjukan surat terbuka Ker untuk Gie? Dari satu buku, hanya bagian itu yang saya baca berulang-ulang. Ah, saya tidak pernah menyangka kalau saya harus mengulang takdirnya. 

Ada cuplikan lagu Ker untuk Gie yang mau saya kutip hari ini.

“Oh my heart dont believe that you have left me
I keep telling myself that is true…
Oh my wall lies a photograph of you, Gie
Though I try to forget you somehow
You are the mirror of my soul
Let me try to go on living right now..”

Mungkin kita memang berbeda. Bukan salah siapa-siapa, Tuhan yang buat kita begini. Saya percaya Tuhan itu baik, sehabis ini kita akan sama-sama bahagia lagi. Entah bagaimana saya percaya itu.

Kamu mengajak saya pergi mendaki ke Gunung Semeru. Adakah sudah kamu inginkan kebersamaan itu? Saya teramat sangat ingin pergi, tapi Mama saya tidak mengizinkan. Saya menunggu saja kamu kembali dari Semeru, dan kita kembali berjalan-jalan, membuat acara gila-gilaan, yang lucu, dan ketika kamu kembali, Soe Hok Gie-ku yang manis.. saya.. adalah gadismu." (Ker - Surat terbuka keempat)

0 comments:

Post a Comment