April 2th 2011
Tamu istimewa kami hari ini...
Mereka saudara-saudara Yon. Ketika mereka datang, secara langsung status kami berubah menjadi baby sitter. Baby sitter sukarela tepatnya, atau baby sitter gila, karena kami akan sangat sangat bahagia kalau jam kerja kami diperpanjang.
Tayu yang paling besar sudah bisa diajak ngobrol banyak, kalau Tembin pemalu..sangat pemalu, jarang sekali dia ngomong, dan Fira.... dia... sangat lincah, itu kata yang paling pas untuk mengggambarkan dia.
Fira yang pertama datang, setelah pelukan dan ciuman sana-sini, kami bertiga pergi ke minimarket dekat-dekat situ. Aku sering pergi ke minimarket atau bahkan hypermarket dengan anak kecil, hanya saja itu biasanya dengan adikku sendiri. Mereka tidak butuh kalimat tanya seperti "kamu mau eskrim? atau mau permen?" , mereka tau yang mereka mau, dan tidak akan susah-susah bertanya boleh apa tidak. Rasanya sangat..tidak familiar dan sedikit lucu saat hari ini harus menanyakan hal-hal semacam itu agar ada barang yang dibeli.
Yon bukan main senangnya, selain sudah lama tidak bertemu, akhirnya dia bisa menjajani keponakannya dengan uangnya sendiri. Eskrim, coklat, permen, itu yang berhasil kami bawa pulang. Sesampainya di rumah, aku membuat mie goreng dan menyuapi mereka. Iya, mereka. Yon mendadak seperti anak kecil, dan aku yang kena batunya. Yon dan fira jadi amat bekerjasama. Misalnya, mereka kompak saat mencecokiku dengan makanan dan saling melindungi saat aku berniat mengelitiki salah satu dari mereka.
Setelah makanan habis, baru datang Tayu dan Tembin. Easy come easy go. Cuma sebentar mereka disini, sedikit berfoto, main-main, lalu mereka pulang lagi.
Saat tinggal kita bertiga lagi, tau apa yang kami lakukan?
Melakukan kompetisi CABUT BULU. Ntah itu bulu kaki, atau bahkan kumis. Fira wasitnya. Sayang dia kurang adil dengan memperbolehkan Yon menggunakan pinset. Dan sayang juga dia tidak cekatan menghitung, atau bahkan lupa menghitung, sehingga tidak bisa diketahui siapa yang menang.
![]() |
fira muka imut |
Duduk-duduk di teras depan, meja dengan catur diatasnya masih ada di sebelah kami. Iya, baru saja aku diajari catur, dan cepat sekali aku dikalahkan. Dari pada harus terus kalah, ku bilang saja aku tidak mau main lagi. Sambil memeluk fira, sambil saling memperhatikan...
Aku : "im gonna miss you"
Dia : "apalagi una.."
Fira : "cukur duluuuuuuuuu"
Kami langsung tertawa terbahak-bahak saat momen romantis kami sukses di hancurkan Fira.
![]() |
fira muka jelek |
Agak sore teman-teman SMA Yon datang, mereka akan menginap dirumahnya. i feel happy for officially shaking my hand and say "aku raisha". Semoga dan semoga bisa lebih dekat lagi. :)
Setelah makan nasi goreng, kami memulangkan Fira ke rumahnya. Saat itu mati lampu, tapi untukku yang mengantar Fira persis ke depan rumahnya, terlihat jelas Doel, adik Fira yang sangat..sangat..sangat menggemaskan. Sayang kami harus pulang. Dan sayangnya lagi mati lampu tidak membuatku jelas tentang Yon.
Aku baru tau saat perutnya bergetar waktu aku memeluknya di motor, Aku baru tau saat aku mendengar tarikan nafas beratnya. Aku tau dia tidak baik-baik saja. Keluarga adalah hal yang paling sensitif untuk Yon. Dan harus kembali jauh-jauhan dengan Fira dan bahkan tidak sempat melihar Doel cukup berat untuknya. "cha, doelnya udah gede?" tanyanya malam itu. Aku sukses menangis.
Kita berjanji tanggal 30 bulan ini akan pulang dan kalau perlu merengek-rengek agar dapat menjadi baby sitter Fira dan Doel untuk sehari saja. Semoga dan semoga...it is that easy.
0 comments:
Post a Comment