28 Oktober 2011
Maaf baru sekarang saya berkomentar, karena sungguh saya baru mampu menuliskannya malam ini.
Jujur pada awalnya saya kesal dan marah atas sudut pandangmu. Saya juga kesal karena sasarannya selalu saya, sedikitpun kamu tidak pernah menyinggung pacar saya. Padahal kalau dipikir-pikir saya dan dia sama rata sama rasa lho. Yang saya tahu, dia tahu juga.
Bagaimanapun..manusia tidak akan suka namanya dijelekkan. Ungkapan seperti "padahal dia tidak kenal saya" dan "padahal-padahal" lainnya bergaung sangat keras waktu itu. Tapi sekarang, izinkan saya untuk berkata-kata padamu.
Saya mau berterimakasih kepadamu.
Kenapa?
Karena kamu memperhatikan saya.
Dosen saya bilang "manusia itu paling susah menghitung keburukannya sendiri" dan terimakasih kepadamu, saya bisa belajar untuk memperbaiki diri dengan lebih mudah, dengan bantuan kritik darimu tentu saja.
Saya bukan orang baik, atau tepatnya belum. Tapi ya..saya sedang berusaha untuk itu. Maafkan saya bertemu denganmu dalam proses ini. Kalau saja kita bertemu saat saya benar-benar sudah jadi orang baik, pasti semuanya lebih mudah bagimu, bagi kita.
Saya menarik ucapan saya yang lalu, bahwa saya tidak akan peduli. Sekarang saya akan peduli (lagi). Bahkan ketika kamu salah. Bahkan ketika ucapanmu mulai membuat saya sakit. Saya akan peduli. Karena berkat kamu, saya selalu sadar banyak hal yang harus saya perbaiki dalam pribadi saya.
Anggaplah..kacamata orang asing yang kamu teriakkan.
Jadi terima kasih ya..
Terima kasih banyak. Saya bukan sedang menyindir, tapi saya betulan berterimakasih sama kamu.
Semoga kita bisa lebih baik ya..semoga :)
nb: saya tulis disini karena kamu pun menulis disana.
0 comments:
Post a Comment